Selasa, 21 Mei 2019

TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO

Pengertian Audio

AUDIO. Suara/bunyi yang dihasilkan oleh getaran suatu benda. Agar dapat tertangkap telinga manusia, getaran tersebut harus cukup kuat yaitu minimal 20 kali per detik. Jika kurang dari jumlah itu, telinga manusia tidak akan mendengarnya sebagai suatu bunyi. Banyaknya getaran suatu benda diukur dengan satuan cycles per second atau cps. Pengukuran ini juga dikenal dengan sebutan Hertz (disingkat Hz). Daya tangkap pendengaran manusia secara teoritis adalah mulai dari 20Hz sampai 20 kHz.
Bagi anda pengguna komputer, tentu anda pernah memutar musik dan video, dan tidak semua aplikasi player musik dan video dapat membukan semua format audio maupun video.

Perkembangan teknologi dibidang software maupun hardware sangat cepat, terutama di komputer, untuk hardware, jaman dulu alat pemutar piringan CD terkenal Audio CD dan VCD, dengan perkembangan software pada peralata player tersebut telah ditanamkan codec sehingga DVD player sekarang dapat memutrar musik Mp3, VCD, DVD, mp4, dll.
Begitu juga dengan komputer banyak player yang sudah menyertakan codec audio maupun video untuk playernya, sehingga dapat memutar berbagai format file audio maupun video. Yang menjadi pertanyaan adalah apa itu codec?
Codec adalah istilah dari singkatan “compression/decompression”, atau bisa juga “compressor/decompressor” atau juga “code/decode”. dimana fungsinya adalah untuk mengkompress dan mengekstrak file video.
Seperti kita ketahui standard video adalah Mpg, Mpeg, dan AVI dengan Ukuran filenya sangat besar, Untuk merubah ukurannya menjadi kecil agar dapat diputar di hp dilakukan sistem pengompresan yang kita kenal file vide hasil kompresan adalah 3Gp, Mpg4, fly, dll. suatu saat agar dapat dikembalikan ke format Mpg, avi harus melakukan proses decomress.
Selain digunakan untuk media player, codec juga dibutuhkan bagi orang yang ingin mengedit audio maupun video, karena aplikasi editing audio maupun video tidak menyertakan codec untuk format audio maupun video lainnya, sehingga anda perlu menginstall codec agar dapat mengedit audio dan video tersebut.
Ada banyak software codec yang dapat anda download di Internet, disini akan ditampilkan beberapa kodek yang lengkap dan yang sering digunakan orang, dan dengan kodek ini saya rasa cukup untuk kebutuhan player dan editing audio serta video anda.
Beberapa codec tersebut antara lain :
1. XP Codec Pack
Dengan codec ini anda dapat memainkan atau memutar beberapa format musik atau video dalam sebuah player.
2. K-Lite Codec Pack
Dengan Codec ini anda dapat memuter berbagai jenis format video pada video player seperti Microsoft Media Player, Mpg Player, dll.
3. K-Lite Mega Codec Pack
Codec Pack ini digunakan untuk orang-orang yang suka mengedit video, dimana bila aplikasi video mereka tidak mendukung salah satu format video dan audio, maka dengan diinstallnya codec ini maka aplikasi editing tersebut dapat mengedit format video maupun audio
Suara yang kita dengar sehari-hari adalah merupakan gelombang analog. Gelombang ini berasal dari tekanan udara yang ada di sekeliling kita, yang dapat kita dengar dengan bantuan gendang telinga. Gendang telinga ini bergetar, dan getaran ini dikirim dan diterjemahkan menjadi informasi suara yang dikirimkan ke otak, sehingga kita dapat mendengarkan suara. Suara yang kita hasilkan sewaktu berbicara berbentuk tekanan suara yang dihasilkan oleh pita suara. Pita suara ini akan bergetar, dan getaran ini menyebabkan perubahan tekanan udara, sehingga kita dapat mengeluarkan suara.


Komputer hanya mampu mengenal sinyal dalam bentuk digital. Bentuk digital yang dimaksud adalah tegangan yang diterjemahkan dalam angka “0” dan “1”, yang juga disebut dengan istilah “bit”. Tegangan ini berkisar 5 volt bagi angka “1” dan mendekati 0 volt bagi angka “0”. Dengan kecepatan perhitungan yang dimiliki komputer, komputer mampu melihat angka “0” dan “1” ini menjadi kumpulan bit-bit dan menerjemahkan kumpulan bit-bit tersebut menjadi sebuah informasi yang bernilai.
Bagaimana caranya memasukkan suara analog ini sehingga dapat dimanipulasi oleh peralatan elektronik yang ada? Alat yang diperlukan untuk melakukan ini adalah transducer. Dalam hal ini, transducer adalah istilah untuk menyebut sebuah peralatan yang dapat mengubah tekanan udara (yang kita dengar sebagai suara) ke dalam tegangan elektrik yang dapat dimengerti oleh perangkat elektronik, serta sebaliknya. Contoh transducer adalah mikrofon dan speaker. Mikrofon dapat mengubah tekanan udara menjadi tegangan elektrik, sementara speaker melakukan pekerjaan sebaliknya.
Tegangan elektrik diproses menjadi sinyal digital oleh sound card. Ketika Anda merekam suara atau musik ke dalam komputer, sound card akan mengubah gelombang suara (bisa dari mikrofon atau stereo set) menjadi data digital, dan ketika suara itu dimainkan kembali, sound card akan mengubah data digital menjadi suara yang kita dengar (melalui speaker), dalam hal ini gelombang analog. Proses pengubahan gelombang suara menjadi data digital ini dinamakan Analog-to-Digital Conversion (ADC), dan kebalikannya, pengubahan data digital menjadi gelombang suara dinamakan Digital-to-Analog Conversion (DAC).
Proses pengubahan dari tegangan analog ke data digital ini terdiri atas beberapa tahap, yaitu:
1. Membatasi frekuensi sinyal yang akan diproses dengan Low Pass Filter.
2. Mencuplik sinyal analog ini (melakukan sampling) menjadi beberapa potongan waktu.
3. Cuplikan-cuplikan ini diberi nilai eksak, dan nilai ini diberikan dalam bentuk data digital.
Proses sebaliknya, yaitu pengubahan dari data digital menjadi tegangan analog juga terdiri atas beberapa tahap, yaitu:
1. Menghitung data digital menjadi amplitudo-amplitudo analog.
2. Menyambung amplitudo analog ini menjadi sinyal analog.
3. Memfilter keluaran dengan Low Pass Filter sehingga bentuk gelombang keluaran menjadi lebih mulus.
Proses pengubahan sinyal analog menjadi digital harus memenuhi sebuah kriteria, yaitu kriteria Nyquist. Kriteria ini mengatakan bahwa untuk mencuplik sebuah sinyal yang memiliki frekuensi X Hertz, maka harus mencupliknya minimal dua kali lebih rapat, atau 2X Hertz. Jika tidak, sinyal tidak akan dapat dikembalikan ke dalam bentuk semula.

AUDIO BRIDGE. Suara dalam suatu adegan yang digunakan untuk menyambung ke adegan berikutnya. Contoh: dalam film Apocalypse Now (Francis Ford Coppola, 1979) – bunyi baling-baling helikopter bersambung dengan scene berikutnya yang menampilkan putaran kipas angin.


AUDIO DUB. Pembuatan sebuah copy tape audio. Pada televisi, proses perekaman suara saja tanpa mengganggu gambar.


AUDIO EFFECT. Efek suara. Sejumlah adegan memerlukan efek suara untuk mempertajam kesan visual. Misalnya, pada adegan perkelahian, efek suara (bunyi pukulan atau tendangan) ditambahkan pada proses editing untuk memperkuat kesan telah terjadi perkelahian seru.


AUDIO FILE. Bentuk digital dari rekaman suara yang disimpan sebagai data.


AUDIO MIXER. Orang yang bertanggung jawab terhadap seluruh aspek perekaman suara. Pada produksi program di studio TV, teknisi audio duduk di belakang konsol audio mixer yang menjadi bagian dari ruang master control di mana dia mengontrol suara yang berasal dari berbagai sumber suara (misalnya mikrofon dan unit playback). Teknisi audio juga bertanggung jawab atas penempatan mikrofon di studio. Pada produksi program di luar studio, teknisi audio mixer bertugas mengatur dan mengawasi berbagai peralatan rekaman yang berada di lokasi. Dia biasanya bertugas mengoperasikan alat perekam audio yang harus berjalan secara sinkron dengan kamera film. Dalam melakukan pekerjaannya, teknisi audio mixer harus merekam sinyal audio secara konsisten dan seimbang agar menghasilkan rekaman yang mulus.


AUDIO MIXING. Proses penyatuan dan penyelarasan suara dari berbagai macam jenis dan bentuk suara. Misalnya, sebuah lagu yang elemen vokal, suara keyboard, gitar, drum, dan bass-nya masing-masing direkam dalam waktu yang berbeda, lalu dilakukan proses penggabungan.


AUDIO MONITOR. Perangkat audio (sound system) yang digunakan untuk mengecek dan mendengarkan suara selama proses produksi berlangsung.


AUDIOVISUAL. Sebutan untuk perangkat yang menggunakan unsur suara dan gambar.


AUDIOVISUAL ITEM. Suara dan gambar (diam/bergerak) yang telah direkam.



Mengolah Audio Pada Adobe Premiere


melanjutkan dari tutorial sebelumnya,nah kali ini saya akan mencoba untuk mengolah audionya:
kita akan memberikan sound efek dan mengatur transisi video atau gambar agar sesuai dengan ketukan nada atau lagu dari audio tersebut,agar lebih menarik,
pertama import terlebih dahulu video,gambar dan audio yang ingin anda satukan,selanjutnya seret video dan gambar pada layer video dan untuk audio seret ke bagian audio.


nah sekarang kita akan menyesuaikan transisi atau perpindahan video dan gambar agar sesuai dengan audio.
seret semua file ke dalam palet timeline.



biasanya di dalam video terdapat audio yang terdapat dalam video tersebut, untuk menghilangkannya maka kita akan memutus link antara video dan audio dengan cara kllik kanan pada video lalu pilih (unlink)

blog bagian audionya saja lalu tekan delete:
susun video dan gambar sedemikian rupa agar sesuai dengan audio,maka kita tinggal menyesuaikan pergantian slide gambar dan video caranya yaitu,
pasang baik-baik telinga anda untuk mendengarkan audio yang keluar, perhatikan setiap gambar dan video yang tersusun apakah sudah pas atau belum dengan ketukan nada pada audio, jika belum maka kita akan menyesuaikannya, kita hanya tinggal memperpanjang atau memperpendek video dan gambar agar sesuai, nah untuk mempermudah kita dalam penyusunan maka kita akan memberikan tanda pada audio yaitu dengan cara sebagai berikut:
double klik pada audio maka akan tampil source dari audio tersebut



tekan tombol play pada source audio tersebut, dengarkan ketukan dari setiap nada,untuk memberikan tanda maka klik simbol marker,




klik simbol marker tersebut, jika dirasa ketukan nada yang anda inginkan terdengar:
maka hasilnya, akan terdapat tanda-tanda di bagian audio,disanalah anda akan menyesuaikan video atau gambarnya:


TEKNIK PENGOLAHAN VIDEO

Digital video adalah jenis sistem video recording yang bekerja menggunakan sistem digital dibandingkan dengan analog dalam hal representasi videonya. Biasanya digital video direkam dalam tape, kemudian didistribusikan melalui optical disc, misalnya VCD dan DVD. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk menghasilkan video digital adalah camcorder, yang digunakan untuk merekam gambar-gambar video dan audio, sehingga sebuah camcorder akan terdiri dari camera dan recorder.
Sebuah video terdiri dari beberapa element yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Frame Rate
Ketika serangkaian gambar mati yang bersambung dimainkan dengan cepat dan dilihat oleh mata manusia, maka gambar-gambar tersebut akan terlihat seperti sebuah pergerakan yang halus. Jumlah gambar yang terlihat setiap detik disebut dengan frame rate. Diperlukan frame rate minimal sebesar 10 fps (frame per second) untuk menghasilkan pergerakan gambar yang halus. Film-film yang dilihat di gedung bioskop adalah film yang diproyeksikan dengan frame rate sebesar 24 fps, sedangkan video yang dilihat pada televisi memiliki frame rate sebesar 30 fps (tepatnya 29.97 fps). Frame rate digunakan sebagai format standar NTSC, PAL dan SECAM yang berlaku pada negara-negara didunia.
2. Aspect Ratio
Pixel aspect ratio menjelaskan tentang ratio atau perbandingan antara lebar dengan tinggi dari sebuah Pixel dalam sebuah gambar. Frame aspect ratio menggambarkan perbandingan lebar dengan tinggi pada dimensi frame dari sebuah gambar. Sebagai contoh, D1 NTSC memiliki pixel aspect ratio 0.9 (0.9 lebar dari 1 unit tinggi) dan memiliki pula pixel aspect ratio 4:3 (4 unit lebar dari 3 unit tinggi). Beberapa format video menggunakan frame aspect ratio yang sama tetapi memakai pixel aspect ratio yang berbeda. Sebagai contoh, beberapa format NTSC digital menghasilkan sebuah 4:3 frame aspect ratio dengan square pixel (1.0 pixel aspect ratio) dan dengan resolusi 640 x 480. sedangkan D1 NTSC menghasilkan frame aspect ratio yang sama yaitu 4:3 tetapi menggunakan rectangular pixel (0.9 pixel aspect ratio) dengan resolusi 720 x 486. Pixel yang dihasilkan oleh format D1 akan selalu bersifat rectangular atau bidang persegi, akan berorientasi vertikal dalam format NTSC dan akan berorientasi horisontal dalam format PAL. Jika menampilkan rectangular pixel dalam sebuah monitor square pixel tanpa alterasi maka gambar yang bergerak akan berubah bentuk atau mengalami distorsi. Contohnya lingkaran akan berubah menjadi oval. Tetapi bagaimanapun juga apabila ditampilkan pada monitor broadcast, gambar gerak akan ditampilkan secara benar.
3. Resolusi Spasial dan Frame Size
Lebar dan tinggi frame video disebut dengan frame size, yang menggunakan satuan piksel, misalnya video dengan ukuran frame 640×480 piksel. Dalam dunia video digital, frame size disebut juga dengan resolusi. Semakin tinggi resolusi gambar maka semakin besar pula informasi yang dimuat, berarti akan semakin besar pula kebutuhan memory untuk membaca informasi tersebut. Misalnya untuk format PAL D1/DV berukuran 720×576 piksel, format NTSC DV 720×480 piksel dan format PAL VCD/VHS (MPEG-1) berukuran 352×288 piksel sedangkan format NTSC VCD berukuran 320×240 piksel.
4. Level Bit
Dalam dunia komputer, satuan bit merupakan unit terkecil dalam penyimpanan informasi. Level bit atau Bit depth menyatakan jumlah atau banyaknya bit yang disimpan untuk mendeskripsikan warna suatu piksel. Sebuah gambar yang memiliki 8 bit per piksel dapat menampilkan 256 warna, sedangkan gambar dengan 24 bit dapat menampilkan warna sebanyak 16 juta warna. Komputer (PC) menggunakan 24 bit RGB sedang sinyal video menggunakan standar 16 bit YUV sehingga memiliki jangkauan warna yang terbatas. Untuk itu perlu berhati-hati apabila membuat video untuk ditayangkan di TV, karena tampilan warna di layar monitor PC berbeda dengan tampilan di layar TV. Penentuan bit depth ini tergantung pada sudut pemisah antara gambar yang diterima oleh kedua mata. Sebagai contoh, pada layar datar, persepsi kedalaman suatu benda berdasarkan subyek benda yang tampak.
5. Laju Bit
Laju bit disebut juga dengan nama laju data. Laju bit menentukan jumlah data yang ditampilkan saat video dimainkan. Laju data ini dinyatakan dalam satuan bps (bit per second). Laju data berkaitan erat dengan pemakaian dan pemilihan codec (metode kompresi video). Beberapa codec menghendaki laju data tertentu, misalnya MPEG-2 yang digunakan dalam format DVD dapat menggunakan laju bit maksimum 9800 kbps atau 9,8 Mbps, sedangkan format VCD hanya mampu menggunakan laju bit 1,15 Mbps.
Sama halnya dengan file suara dan gambar, teknik kompresi dari video menghasilkan banyak format file video bermunculan. Berikut adalah formati file video yang lazim digunakan:

    Video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik yang mewakilkan gambar bergerak. Video terdiri dari banyak gambar diam yang tersusun hingga jika gambar tersebut berganti-ganti dengan kecepatan tinggi dan dilihat oleh mata manusia akan tampak bergerak. Aplikasi penggunaan umum dari teknologi video adalah televisi (video lebih intensif digunakan di dunia penyiaran/broadcasting). Tetapi seiring dengan perkembangan teknologi, video dapat juga digunakan dalam aplikasi teknik, saintifik, film televisi, film layar lebar dan keamanan seperti kamera pengawas keamanan, atau pengawasan pengamatan sains dan sebagainya. Kata video berasal dari kata Latin, “Saya lihat”. Istilah video juga digunakan sebagai singkatan dari videotape (kaset/pita video), dan juga perekam video dan pemutar video. Video adalah rangkaian gambar yang berupa sinyal gambar elektromagnetik.
    Pembuatan video diilhami dari konsep Motion Pictures Film (atau film gambar bergerak) yang sudah ada terlebih dulu (tahun 1889). Film macam ini dinamakan sebagai film seluloid. Gambar tertempel di dalam pitanya. Sementara video juga memiliki konsep yang sama dimana gambar dilekatkan ke dalam pita penyimpanan video. Hanya saja, gambar yang disimpan oleh kamera video berbeda dengan gambar yang disimpan oleh pita film seluloid. Di dalam pita video, gambar ditrasfer ke dalam bentuk gelombang-gelombang transfersal yang sering disebut dengan “sinyal video”. Perlu diingat juga, video ini tumbuh didasari dengan kebutuhan untuk siaran televisi (Television Broadcasting) yang telah ditemukan pada tahun 1936.
    Sinyal video direkam dan disimpan ke dalam bentuk yang tampak secara fisik. Dilihat dari cara penyimpanannya dapat dibagi menjadi 2 bentuk:
    Pita Elektromagnetic.
    Sistem penyimpanan video ini disimpan diatas pita magnetik atau biasa kita sebut kaset video (Videotape). Ketika kaset diputar, maka pita magnetik akan bergerak. Gelombang-gelombang video tersebut dibaca dan diterjemahkan ke dalam bentuk gambar analog (atau yang kita lihat secara visual) oleh alat yang bernama Video Head. Alat ini berada di dalam pemutar video atau Video Player. Format dari pita video ini banyak sekali seiring dengan perkembangan jaman yang akan nanti kita bahas satu-per satu di bab selanjutnya.
    Media Penyimpanan Digital (Digital Storage)
    Sistem penyimpanan video berupa media digital seperti Compact Disc (CD), Digital Versetail Disc (DVD), Blue-Ray Disc, Multimedia Card (MMC), Compact Flash (CF) Card, Hard Disk, dan sebagainya. Video yang disimpan di dalam media penyimpanan digital disimpan dalam bentuk data-data biner. Apa itu biner? Sistem pendataan yang hanya merujuk angka 0 (=tidak) dan angka 1 (=ya). Sistem biner ini akan mereproduksi warna sesuai dengan kebutuhan. Untuk dapat membaca video yang berada dalam media penyimpanan digital, kita membutuhkan alat yang sering kita sebut processor (prosesor) yang menterjemahkan data biner ke dalam bentuk gambar analog (atau yang kita lihat secara visual).
    Kemudian perlu diingat bahwa jika setiap orang punya 1 player video, bayangkan jika seluruh manusia di bumi punya player video dengan cara kerja yang berbeda. Produsen-produsen videopun banyak sekali. Pasti akan kerepotan memutar video yang satu dengan video yang lain. Melihat itu, mulailah muncul kesepakatan-kesepakatan untuk menyamakan konsep standar video. Serikat Industri Film & Broadcasting (SMPTE, Society of Motion Picture and Television Engineers) di dunia pada tahun 1939 mulai membuat standar penyiaran, yang juga digunakan sebagai standar sistem video:
    NTSC (National Television System(s) Comitee)  Adalah kesepakatan sistem video serta sistem penyiaran milik Amerika Serikat. Kemudian sistim ini digunakan oleh beberapa negara bekas jajahan sekutu (Amerika Serikat), seperti Jepang dan Korea Selatan.

    PAL (Phase Alternation by Line)
    Merupakan penemuan orang Jerman bernama Walter Bruch yang bekerja di Telefunken GmBH. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1967. Banyak digunakan oleh negara-negara Eropa, Asia dan Timur Tengah. Pada tahun 1962 TVRI muncul, standar inilah yang digunakan oleh Indonesia.
    SECAM (Séquentiel Couleur Avec Mémoire)
    Sistem ini tidak begitu populer. Digunakan di Brazil dan Perancis. Secara konsep mirip dengan sistem PAL. Karena memang SECAM adalah bawaan Hendry de France dari perusahaan RCA Technologies GmBH, Perancis yang membeli Telefunken.
    Pada perkembangannya kemudian standar-standar diatas berkembang dengan sendirinya sesuai dengan perkembangan jaman pada wilayah (negara) masing-masing. PAL misalnya, berkembang menjadi 2 jenis : M/PAL, N/PAL dan PAL-PLUS. Untuk NTSC berkembang menjadi NTSC 3.58 dan NTSC 4.43. Sedangkan SECAM mengeluarkan format baru (untuk Uni Sovyet) yaitu MESECAM. Setiap jenis standar memiliki karakteristik yang berbeda sendiri-sendiri. Mulai dari banyaknya gambar di setiap detiknya, ukuran bingkai gambarnya, hingga penerapan jumlah warna berbeda antar standar.
    Pada prakteknya, proyeksi cahaya pada pesawat televisi CRT (Catode Ray Tube) bekerja secara menggaris horizontal, cahaya tidak di ‘semprot’ seperti proyektor pada layar bioskop (sistem penyemprotan seperti ini dikenal dengan istilah Progressive). Jika diperlambat 1/10.000 detik, maka akan tampak bahwa televisi hanya memberi titik-titik yang muncul bergantian secara horizontal dari pojok kiri atas televisi hingga memenuhi seluruh layar. Banyaknya garis horizontal yang harus di jalani oleh titik sinar katoda pada televisi sistem PAL berjumlah 625 garis selama 1/50 detik, dan pada sistim NTSC berjumlah 525 garis selama selama 1/60 detik . Berikut daftar garis horizontal yang dibutuhkan televisi, sesuai dengan standart televisi yang diciptakan.

    RESOLUSI GAMBAR VIDEO
    Berkembangnya zaman menuntut sebuah tekhnologi yang semakin praktis dan kualitas yang semakin baik. Kualitas tercipta karena pemenuhan jumlah garis sesuai dengan kebutuhan televisi berbanding dengan ukuran gambar yang diciptakannya. Berikut tabel jumlah garis horizontal dengan ukuran gambar (resolusi, dalam satuan pixel ) untuk beberapa media rekam yang sudah tidak asing dan digunakan oleh media penyiaran maupun masyarakat, dari resolusi yang paling rendah hingga paling tinggi.
    PAL
    NTSC
    Line
    Video Format
    352 x 288
    350 x 240
    200 lines
    Video Compact Disk (VCD)
    350 x 311
    330 x 270
    250 lines
    U-Matic, Betamax, VHS, Video8
    420 x 400
    400 x 285
    300 lines
    Super Betamax, Betacam
    440 x 384
    440 x 364
    340 lines
    Betacam SP (standart sistem siaran televisi analog)
    560 x 480
    540 x 480
    420 lines
    Laser Disc (LD), Super VHS (S-VHS), Hi8
    670 x 576
    640 x 480
    500 lines
    Enhanced Definitions Betamax
    768 x 576
    720 x 540
    520 lines
    DVD, DV (miniDV), DVCam, DVCPRO, Digital8, Digital Betacam
    720 x 576
    720 x 486
    720 x 576 (Anamorphic)
    720×486 (Anamorphic)
    480 lines
    Widescreen System : DVD, DV (miniDV), DVCam, DVCPro, Digital8, Digital Betacam
    1024 x 576
    864 x 486
    HDV
    Format      
    1280 x 720
    720 lines
    Digital VHS (D-VHS), HD-DVD, Blue-Ray, HDV (miniDV)
    1440 x 1080
    1080 lines
    Blue-Ray, Full-HDV (miniDV)
    1920 x 1080
    D-VHS, HD DVD, Blu-ray, HDCAM SR
    Digital Cinema
    2K
    2048 x 1152
    ARRICAM D-20 (2K), Silicon Imaging SI-2K (2K), RedOne (4K), Dalsa Corporation Origin (4K).
    (Format Digital Cinema memang format video, tetapi tidak ditujukan kepada broadcaster, melainkan kepada produsen film)
    3K
    3072 x 1728
    4K
    4096 x 2304
    Berkembangnya tekhnologi video membuat ukuran gambar yang tercipta pada video berkembang. Begitu juga kualitasnya.
    Keterangan : Tabel yang tulisannya dibold adalah ukuran gambar Square Pixel, dimana pixel sesuai dengan aspect ratio. Ukuran tersebut adalah ukuran asli gambar yang di televisi. Sementara yang lain adalah gambar yang ter-resize yang kemudian menyesuaikan ukurannya sesuai dengan aspect rationya.

    Singkatnya, resolusi video memiliki satuan ‘garis horizontal’ (horizontal scan) untuk analog video dan satuan ‘pixel’ untuk format digital video. Pada era digital (seperti sekarang), standar ukuran resolusi televisi adalah 720/704/640×480i60 untuk NTSC dan 768/720×576i50 untuk PAL untuk SECAM. Atau jika dibaca dengan resolusi analog, berarti video digital memiliki garis horizontal sebanyak 486 line untuk NTSC atau 576 line untuk PAL. Stasiun TV analog masih menggunakan sistim garis horizontal. Walaupun sistim perekaman mereka sudah menggunakan teknologi digital dengan garis horizontal yang berjumlah (PAL) 576 line, tetapi siaran yang masih analog menurunkan resolusi menjadi 400 line.
    Jenis format video
    Video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik mewakilkan gambar bergerak. Aplikasi umum dari teknologi video adalah televisi, tetapi dia dapat juga digunakan dalam aplikasi teknik, keilmuwan, produksi dan keamanan. Istilah video juga sering digunakan sebagai singkatan dari video tape, perekaman video, maupun pemutar video.
    Format video yang diciptakan pada telepon selular tidak sama dengan format video VCD maupun DVD. Hal ini dikarenakan keterbatasan memori telepon selular dan sistem operasi yang berbeda.
    Secara garis besar, format video yang berkembang saat ini dapat dibedakan menjadi beberapa kategori yaitu:
    1. Video analog format encoding: NTSC, PAL, SECAM, RF, Composite Video, Component Video, S-Video, dan RGB. 2.
    2. Video analog format kaset: Ampex, VERA (BBC), U-matic, Betamax, Betacam, Betacam SP, VHS, S-VHS, VHS-C, Video 2000, 8mm tape, dan Hi8.
    3. Video digital format kaset: D1, D2, D3, D4, D5, Digital Betacam, Betacam IMX, D-VHS , DV, MiniDV, MicroMV, dan Digital8.
    4. Disk optik format penyimpanan: VCD, DVD, dan LaserDisk.
    5. Video digital terpilih format encoding: CCIR 601, MPEG-2, H.261. H.263. dan H.264
    Seiring perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, utamanya masalah video beberapa perusahaan mengembangkan format file video yang dapat dijalankan melalui komputer (Personal Computer) maupun laptop (notebook).
    File video memiliki format yang berbeda-beda, bergantung pada aplikasi yang digunakan untuk menjalankannya (Player). Beberapa contoh format file video yang dapat dijalankan melalui komputer maupun notebook, yaitu:
    • .avi = Audio Video Interleave
    • .3gp
    • .dat
    • .mpg = Moving Pictures Expert Group
    • .mov = Quick Time Movie
    • .mp4
    • .rm = Real Media Player
    • .wmv = Windows Media Video.

    Jenis dan Karakteristik Format Video

    Video merupakan rangkaian dari banyak frame (bingkai) gambar yang dijalankan dengan cepat . Masing – masing bingkai merupakan tahap – tahap (sekuen) dari suatu gerakan. Mata kita tidak akan dapat menangkap perbedaan (titik jeda perpindahan) antara – frame jika rangkaian tersebut diputar dengan kecepatan diatas 20 farme/detik. Otak kita akan menangkapnya sebagai ilusi gerak” (Sianipar, 2008 : 1).

    1.             AVI (Audio Video Interleaved)

    “AVI merupakan format file video buatan Microsoft. Format ini merupakan salah satu format video tertua yang diperkenalkan Microsoft sejak dirilisnya Windows 3.1” (Yulwardian, 2004 : 6). Kelebihan format fileAVI adalah gambarnya lebih tajam dibandingkan ASF dan format file AVI berlaku untuk standar windows.

    2.             MPEG (Moving Picture Experts Group)

    “MPEG (sering disebut sebagai MPG) saat ini menjadi standar kompresi file digital video-audio. Format ini memiliki beberapa jenis, berdasarkan pada kualitas gambar dan “lapisan” yang digunakanya yaitu MPEG-1, MPEG-2, atau MPEG layer 2, dan MPEG-4,  ATAU MPEG layer 4” (Ibid, hal. 6).

    3.             WMV (Windows Media Video)

    “WMV adalah format standar Windows. Meskipun WMV merupakan standar windows yang mendominasi operasi sistem pasar saat ini, format ini tidak banyak digunakan sebagai standar video editing” (Ibid, hal.8)
    WMV sebenarnya adalah versi proprietary dari MPEG-4. Video Stream sering dikombinasikan denganAudio Stream dalam format WMA, dengan video WMV yang dikemas kedalam kontainer AVI.

    4.             DiVX

    “Dikembangkan oleh DiVXNetworks, format video kompresi berbasis MPEG-4 ini memiliki ukuran yang sangat kecil, bahkan dapat mencapai kurang dari seperdelapan ukuran MPEG-2 dengan kualitas yang tetap terjaga. Format ini sering disebut video MP3” (Ibid, hal.8)

    5.             MP4

    “File video MP4 bukan merupakan format file baru. Meskipun demikian, format file ini belom banyak didukung oleh kebanyakan software video player. Oleh sebab itu, diperlukan software khusus untuk bisa membuka dan memainkan file video dengan format MP4 ini” (Enterprise, 2012 : 136).

    6.             Quicktime

    “Format video multimedia keluaran Apple Computer untuk sistem operasi MacOS. Format video ini dapat berisi video, audio, animasi, dan virtual reality. Codec yang sering berada di dalam file QuickTime adalah Sorenson dan Cinepak” (Brata, 2007 : 20).
    File Quicktime merupakan multimedia yang terbentuk atas satu atau lebih track seperti audio, video, teks atau efek digital. Masing-masing track mengandung media track, baik itu media stream yang telah diencode atau pointer-pointer pada file eksternal.

    7.             RealMedia

    “Seperti WMV, format video ini dirancang untuk keperluan streaming dan dapat menampung file berupavideo, audio, animasi, MIDI, serta presentasi. Transmisinya menggunakan protocol (RTSP). Dirilis oleh RealNetworks. Codec yang biasanya ada didalam file video RealMedia adalah RealVideo”(Ibid, hal.20)

    8.             ASF

    “Singkatan dari Advance Streaming Format, dikeluarkan oleh Microsoft untuk keperluan streaming. Diterapkan dengan codec apa saja ”(Ibid, hal.20). Ada tiga bagian yang terkandung dalam file ASF :
    §    Objek Header terkandum dalam file ASF.
    §    Objek data termasuk media streaming.
    §    Objek indeks opsional yang memberikan kontribusi untuk mengaktifkan akses acak ke data dalamfile.

    9.             3GP (3GPP Format File)

    “Format video ini dihasilkan dari rekaman perangkat komunikasi mobile (handphone). Format 3GP menggunakan kecepatan putar 15 frame per detik (format video lain umumnya memakai kecepatan putar 25 fps untuk standar PAL dan 29,97 fps). Dalam praktek, format video 3GPP dapat dimainkan oleh QuickTime Player 7 dan Windows Media Player” (Ibid, hal.20).

    10.         Flash Video

    “Format Flash Video (FLV) merupakan format yang biasa digunakan untuk menyisipkan video ke dalam halaman web”(Syarif dan Diginnovac, 2009 : 185).

    Konten video flash juga mungkin tertanam di dalam SWF file. Ada dua format file video yang berbeda didefinisikan oleh Adobe Systems dan didukung dalam Adobe Flash Player: FLV dan F4V. Audio dan videoFLV data dalam encode dalam cara yang sama ketika berada dalam file SWF. Yang terakhir format fileF4V didasarkan pada basis ISO format file media dan didukung dimulai dengan Flash Player 9 Update 3.

    Untuk pengolahan video, khususnya dalam proses editing banyak software yang bisa digunakan saat ini. Sebenarnya setiap software editing film memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. 

    Aplikasi pengolah video adalah aplikasi yang dapat dimanfaatkan untuk mengolah film dalam berbagai macam format. Umumnya, pemberian efek khusus (special effect) seperti suara ledakan, desingan peluru, ombak, dan lain-lain.

    Agar hasil video/film yang kita buat bagus dan menarik tidak cukup dengan menggunakan satu software saja. Beberapa software pendukung sangat diperlukan, misalnya untuk pembuatan grafis, animasi dan efek-efek lain guna menambah keindahan film yang kita buat. 

    Namun bagus dan tidaknya sebuah film/video ditentukan oleh bermacam-macam factor. Tetapi pada dasarnya film/video yang bagus adalah yang mampu menyampaikan pesan melalui tayangan gambar secara maksimal dan juga bisa membuat pemirsa masuk ke dalam cerita atau alur tujuan yang ingin disampaikan oleh si pembuat film/video tersebut. Untuk film/video yang berkaitan dengan materi turorial, alur cerita dalam video haruslah jelas dan mudah dimengerti.

    Terdapat beberapa aplikasi yang digunakan dalam proses editing : 
    • Adobe Premiere Pro
    • Adobe After Effects 
    • Sony Vegas Pro
    • Camtasia Studio
    • Windows Movie MakerWondershare Video Editor
    Pada kesempatan kali ini juga materi pembahasan memfokuskan pada aplikasi Adobe Premiere Pro, yang menjelaskan menu dan tool Adobe Premiere Pro, memulai dan mengakhiri proyek video, dan import data video pada timeline.

    Adobe Premiere adalah salah satu software yang popular dan digunakan secara luas dalam pengeditan video. Ada antarmuka yang sama dengan Adobe PhotoShop Adobe Premiere dan Adobe After Effects adalah untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan, gambar-gambar dapat dibuat dengan Adobe Photoshop dan efek-efek khusus juga dapat disiapkan dari adobe after effect. Pada artikel ini saya akan menjelaskan Fungsi Tool yang ada di adobe premiere. Penjelasan dilengkapi dengan gambar yang memudahkan  sahabat SamudraTutorial untuk memahami isi artikel.

    Adobe Premiere merupakan program yang sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, televisi dan praktisi di bidangnya. Keuntungan belajar melakukan edit video menggunakan Adobe Premiere adalah program ini mudah dipelajari dan dalam waktu singkat. 

    Fungsi utama Premiere Pro lebih efektif lagi untuk merangkai gambar, video dan audio, bukan untuk animasi. Agar penampilan multimedia anda lebih menarik, sebaiknya dipelajari pula software animasi dan grafis lain seperti 3D Studio Max, After Effects, Adobe Photoshop dan utility multimedia lainnya.

    Secara garis besar, area kerja di Adobe Premiere Pro terdiri dari 4 bagian utama, yaitu : Project, Source, Timeline dan Program.
    Area kerja Adobe Premiere Pro
    Area Kerja Adobe Premiere Pro
    1. Project : Project adalah dimana tempat kita untuk melihat daftar list video maupun musik yang kita masukkan kedalam adobe premiere .
    2. Source : Source adalah layar dimana kita akan mengedit video mentahan kita yang berada pada layar pertama yaitu pada layar Project.
    3. Timeline : Timeline adalah layar dimana tempat untuk kita menyimpan hasil list video dan musik yang telah kita edit di layar Project.
    4. Program : Program adalah layar dimana tempat kita untuk melihat hasil dari editan kita.
    Toolbox
    Toolbox berisi alat-alat yang digunakan untuk mengedit klip pada timeline. 

    Klik pada salah satu tombol (atau menggunakan cara pintas pada keyboard) untuk memilih setiap alat. Alat default adalah alat seleksi pada time line.

    Bila kita memilih alat pointer mouse biasanya akan berubah menjadi sebuah ikon baru untuk mewakili alat ketika selama kursor pada panel timeline. Dalam beberapa kasus, anda dapat mengubah fungsi alat dengan menekan tombol pengubah seperti tombol Shift.

    Untuk lebih jelasnya tool atau alat yang di gunakan untuk proses pengeditan pada timeline Adobe Premiere saya akan menguraikan satu persatu tool atau alat beserta dengan shortcoutnya pada keyboard.

    SelectionVSelection tool
    Tool dafault/ alat default, di gunakan untuk alat memilih dan menggeser clip pada timeline.
    Track SelectMTrack Select tool
    Pilih semua klip di trek dari suatu titik tertentu, atau pilih beberapa track.
    Ripple EditBRipple Edit tool
    Penyesuaian titik edit dan memindahkan klip lainnya dalam timeline untuk agar seimbang.
    Rolling EditNRolling Edit tool
    Menyesuaikan titik edit antara dua klip tanpa mempengaruhi sisa timeline.
    Rate StretchXRate Stretch tool
    Mengubah durasi klip sekaligus mengubah kecepatan untuk kompensasi.
    RazorCRazor tool
    Memotong Clip pada time line. SlipYSlip tool
    Memindahkan klip dalam dan keluar poin dengan jumlah yang sama secara bersamaan, sehingga sisa timeline tidak terpengaruh. SlideUSlide tool
    Memindahkan klip bolak-balik dalam timeline, sementara secara bersamaan menyesuaikan klip berdekatan dengan kompensasi. PenPPen tool
    membuat kontrol (jangkar) poin.. HandHHand tool
    Tarik tampilan timeline kiri dan kanan. ZoomZZoom tool
    Klik pada timeline untuk memperbesar tampilan, atau tarik dan pilih area persegi untuk memperbesar ke arah tertentu.

    Langkah-langkahnya menggunakan Adobe Premiere
    • Siapkan dulu File Video yang ingin di Edit.
    • Buka Program Adobe Premiere Pro, kemudian akan muncul Welcome Screen seperti gambar di bawah ini.
    • Kemudian Tentukan Judul Editing dan juga Lokasi penyimpanan File Editing supaya kita tahu ketika suatu saat ingin kita lanjutkan.

    • Kemudian akan muncul Tampilan Adobe premiere Pro seperti gambar di  bawah ini.

    • Masukkan File Video yang  akan di Edit dengan klik  menu File > Import > cari  dan pilih File  yang sudah disiapkan tadi.

    Lalu , pilihlah video yang akan di edit, 1, 2 ataupun 3 video. Lalu klik “Open”.


    Maka akan muncul file video di area project dan terlihat gambar video di area Source seperti gambar di bawah ini.


    Selanjutnya untuk mengedit video, kita perlu memasukkan video ke dalam Timeline dengan cara Klik dan Drag file video dari Project ke Timeline. Maka video yang ada di Timeline akan terlihan pada area Program


    Selanjutnya Export video yang telah di edit ? Silahkan pada menu File > Export > Media atau juga bisa menggunakan sorcut Crtl + M. Atau menyimpan file.


    Yang terakhir adalah mengatur video sebelum memulai RENDERING.
    • Kolom Merah : Mengatur format video H.264 (MP4), AVI, dan lainnya. Pada umumnya video mempunyai format MP4 (H.264).
    • Kolom Hijau : Anda bisa merubah resolusi video yang akan di Export, Walaupun resolusi asli tadi 1080p anda bisa merubah menjadi 360p pada setingan tersebut.
    • Kolom Biru : Menambahkan nama dan menyimpan lokasi video yang telah di Export atau Render.
    • Jika anda sudah setting sesuai keinginan silahkan untuk menekan timbol EXPORT.